Imam
Ahmad meriwayatkan dari Abu Musa al-Asy'ari رضي الله عنه, ia menceritakan, ketika kami bersama
Rasulullah صلى الله عليه وسلم dalam suatu peperangan, kami tidak mendaki
tanjakan, menaiki bukit, dan menuruni lembah melainkan dengan mengumandangkan
takbir. Kemudian beliau mendekati kami dan bersabda, "Wahai sekalian manusia,
sayangilah diri kalian, sesungguhnya kalian tidak berdo'a kepada Dzat yang tuli
dan jauh. Tetapi kalian berdo'a kepada Rabb yang Mahamendengar lagi
Mahamelihat. Sesungguhnya yang kalian seru itu lebih dekat kepada seorang di
antara kalian dari pada leher binatang tunggangannya. Wahai Abdullah bin Qais,
maukah engkau aku ajari sebuah kalimat yang termasuk dari perbendaharaan surga?
Yaitu, لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِالله (Tiada daya dan kekuatan melainkan hanya
karena pertolohgan' Allah)."
Hadits
tersebut diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim serta beberapa periwayat lainnya,
dari Abu Utsman an-Nahdi.
Berkenaan
dengan ini penulis katakan, "Hal itu sama seperti firman Allah عزّوجلّ: إِنَّ اللّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَواْ وَّالَّذِينَ هُم
مُّحْسِنُونَ "Sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan."
(QS. An-Nahl/16: 128)
Juga
firman-Nya kepada Musa dan Harun عليهما السلام: إِنَّنِي مَعَكُمَا أَسْمَعُ وَأَرَى "Sesungguhnya Aku beserta kalian berdua, Aku
mendengar dan melihat." (QS.'Thaahaa/20: 46).
Maksudnya,
bahwa Allah عزّوجلّ tidak menolak dan mengabaikan do'a
seseorang, tetapi sebaliknya Dia Mahamendengar do'a. Ini merupakan anjuran untuk
senantiasa berdo'a, dan Dia tidak akan pernah menyia-nyiakan do'a
hamba-Nya.
Imam
Malik رحمه الله meriwayatkan
dari Abu Hurairah رضي الله عنه, bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
يُسْتَجَابُ
لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُولُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ
لِي
"Akan
dikabulkan do'a salah seorang di antara kalian selama ia tidak minta dipercepat,
yaitu ia mengatakan, Aku sudah berdo'a, tetapi tidak dikabulkan."
Hadits
ini diriwayatkan di dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim, dari Malik, dan hal itu
merupakan lafadz dari Imam al-Bukhari
rahimahullahu.
Dalam
Shahih Muslim, diriwayatkan dari Abu Hurairah رضي الله عنه, bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
لَا
يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ
مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ، قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الِاسْتِعْجَالُ؟ قَالَ:
يَقُولُ قَدْ دَعَوْتُ وَقَدْ دَعَوْتُ فَلَمْ أَرَ يَسْتَجِيبُ لِي فَيَسْتَحْسِرُ
عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ
"Tetap
dikabulkan doa seorang hamba, selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa atau
pemutusan hubungan (silaturrahmi) dan selama tidak minta dipercepat." Ada
seseorang bertanya, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan minta dipercepat
itu?" Beliau pun menjawab, "(Yaitu) ia berkata, Aku sudah berdoa dan terus
berdoa tetapi belum pernah aku melihat doaku dikabulkan. Maka pada saat itu ia
merasa letih dan tidak mau berdoa lagi."
Dalam
penyebutan ayat yang menganjurkan untuk senantiasa berdoa, disela-sela hukum
puasa tersebut di atas, terdapat bimbingan untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa
ketika menggenapkan bilangan hari-hari puasa, bahkan setiap kali saat berbuka
puasa.
Diriwayatkan
dalam Musnad Imam Ahmad dan Sunan at-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah, dari
Abu Hurairah رضي الله عنه, katanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
ثَلَاثَةٌ
لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ
وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا فَوْقَ الْغَمَامِ وَتُفَتَّحُ لَهَا
أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ
وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ
"Ada
tiga orang yang doanya tidak akan ditolak: Penguasa yang adil, orang yang
berpuasa hingga berbuka, dan doa orang yang dizhalimi. Allah akan menaikkan
doanya tanpa terhalang awan mendung pada hari kiamat dan di-bukakan baginya
pintu-pintu langit, dan Dia berfirman, 'Demi kemuliaan-Ku, Aku pasti menolongmu
meskipun beberapa saat lagi. '"1[]
1.
Dhai'f:
Lihat kitab Dha'iiful Jaami' (2592)."ed.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar